lensa Lensa kacamata yang anda semua pakai tentu punya ukuran, meskipun kadang juga normal, nah normal itu juga ukuran, sebagaimana ada yang minus, plus cylinder bahkan prisma.
Kali ini saya akan sampaikan apa saja sih golongan lensa kacamata menurut ukurannya.

  • Spheris (Sph) dengan simbol S
  • Cylinder (Cyl) dengan simbol C
  • Prisma , dengan berbagai Base dengan simbol segitiga

Sekarang kita tengok, satu-persatu.

Lensa SpherisLensa Spheris adalah lensa dimana semua meridiannya mempunyai kekuatan yang sama. Lensa itu jika di ukur dengan alat ukur kekuatan lensa yaitu lensometer, maka mau di tengah, di tengah agak pinggir, di pinggir maka akan ditunjukan dengan nilai ukuran yang sama, misal S-1.00 D, S+1.00D dsb.

Lensa Cylinder adalah lensa mempunyai kekuatan yang berbeda pada meridian yang saling tegak lurus. Jadi misal (lihat gambar di atas) pada 0 searah 180 itu kekuatannya -1.00D maka pada garis 90 kekuatannya tidak -1.00D, yaa bisa berapa saja.

Nah selisih dari kekuatan yang saling tegak lurus itu adalah nilai cylindernya.

Contoh:

Pada 0 = -1.00 D

Pada 90 = -2.50 D >>>> maka Cylindernya adalah C-1.50D

Karena cylinder mengenal daerah meredian yang berhubungan dengan derajat, maka lensa cylider itu mempunyai axis atau sumbu, dimana sumbu atau axis lensa cylinder itu terletak pada meredian yang mempunyai kekuatan (secara aljabar) TERBESAR, maksudnya -1.00 itu lebih BESAR dari pada -4.00, sehingga jika pada meridian 0 = -1.00 dan pada meridian 90 = -4.00, maka ukuran lensa itu adalah: S-1.00 C-3.00 x 0.

Bagaimana menentukan Resep seperti itu? ( untuk cyl -)

Spheris : Aljabar terbesar ( -1.00)

Cylinder : Selisih antara aljabar besar dengan kecil dengan tanda –

Axis : Terletak pada aljabar besar ( x=0)

Kadang mungkin anda menjumpai resep dengan tanda cyl +, maka sebenarnya itu hanya penulisan saja, dan hal itu juga bisa di lakukan untuk resep diatas menjadi S-4.00 C+3.00×90, caranya dengan transposisi dengan aturan sebagai berikut:

S = Jumlahkan secara aljabar antara S dan Cyl ( jadi se tanda-tandanya di jumlahkan (-1.00+(-3.00)))

C = Ubah aja tandanya dari – ke + , atau sebaliknya

X = Tegak lurus dari axis sebelumya ( + atau – dengan 90) , gampang khan?

Nah, penentuan ini akan beda jika menggunakan lensometer, ntar di bahas yaaa, dan juga untuk prismanya di bahas satu posting tersendiri aja.

Semoga bermanfaat…