Bagi para RO, ini sudah biasa, namun mungkin ada pembaca yang lain yang ingin sedikit tentang lensometer maka saya akan singgung di sini.

Lensometer DigitalLensometer adalah jelas alat yang di gunakan untuk urusan pengukuran lensa. Namun dalam prakteknya Lensometer tidak hanya sekedar untuk mengukur ukuran minus plus cyl dan axis saja tapi lebih dari itu. Lensometer di pasaran dan yang di pakai di optik aupun di klinik banyk sekali macamnya mulai dari yang model ngintip, kayak apa aja, baik pakai baterai ataupun listrik dan sampai model digital baik yang semiotomatis maupun yang otomatis. Saya sendiri sudah pernah mengalami yang ngintip saat di kampus di ARO Surabaya, terus yang manual tapi tidak ngintip di Optik melawai dan juga otomatis juga. Nah sekarang di klinik pakainya juga yang otomatis. Kembali ke beberap fungsi lensometer antara lain:

  • Untuk menentukan power lensa itu baik minus, plus, cyl
  • menentukan axis dari hasil pengukurun dan arah axis
  • Mengukur power prisma beserta basenya
  • menentukan posisi titik fokus suatu lensa
  • melihat kwalitas lensa
  • dll


Nah, bagi anda yang pakai lensometer digital tentu gak usah repot menulis resep hasil pengukuran, sudah tercetak dalam kertas tanpa pikir-pikir lagi.

LensometerTapi, bagi anda yang masih pakai manual dan apalagi ngintip maka berikut sedikit, untuk mengingatkan kembali bagaimana cara menulis resep dari hasil intipan kita.

Setelah lensa di pasang, maka putar knob power cari sampai gambar yang ada di dalam itu jelas jika gambar itu berupa titik-titik bersih maka lensa itu adalah Spheris dan untuk hasilnya lihat aja di knob powernya menunjukkan angka berapa misal -2.00 maka Rxnya adalah S-2.00 D .

Tapi jika gambaran yang ada di dalam itu bukan berupa titik-titik jelas, namun berupa garis atau buram terus gak ketemu yang jelas, maka ikuti langkah berikut, lensa ini adalah lensa cylinder:

  • Putar power ke arah yangmendekati terjelas
  • Putar axis dan temukan ada garis terjelas dan antara bentuk ring tengah dengan garis panjangnya yangsebanyak 3 itu lurus persis jalur rel kereta api
  • Perhalus power sampai gambar garis itu paling jelas
  • catat ukuran yang di dapat dan arah axisnya berapa, misal -1.00 pada 180 derajat
  • Seperti yang pernah diposting sebelumnya lensa cylinder itu punya dua kekuatan pada meridian yang saling tegak lurus maka putar powernya lagi agar pada axis yang tegak lurusnya dalam hal ini 90 adalah terjelas garisnya dan catat power yang di dapat, misal -2.00 D
  • Tugas intip-mengintip selesai.
  • Selanjutnya menentukan atau menulis resep dari hasil pengukuran tadi, caranya? gunakan rumus berikut, untuk cyl minus: ( S……. C- …… X ……)
  1. Spheris di tentukan pada Aljabar terbesar
  2. Cylinder ditentukan dengan cara menghitung selisih dua angka yang di dapat
  3. Axis dipilih pada hasil pengukuran pada aljabar terkecil

Aljabar terbesar dan terkecil itu berhubungan dengan garis bilangan, masih ingat khan saat di Sekolah Dasar dulu. Di sebelah kiri arahnya kecil dan di sebelah kanan hasilnya besar. Contoh: -1.00 itu lebih besar dibanding -2.00, maka resepnya adalah: Rx: R/ S-1.00 C-1.00 X 90 Untuk cylinder Plus, yaaa transposisi aja, masih ingat khan udah saya bahas di posting sebelumnya cari aja di searchbox kanan atas dengan keyword ” transposisi”. Ada yang mau menambahkan, oh yaaa untuk Bifokal, Progressive , ntar aja kali……