Jenis lensa ini memang tidak begitu populer, artinya selama ini banyak orang kenal lensa itu yaaa minus plus dan cylinder. namun bagi sebagian kecil orang atau pasien juga sangat kenal dengan istilah ini.

Apa itu lensa Prisma?

Lensa PrismaLensa Prisma adalah bentuk lensa di mana terdapat puncak/bagian yang tipis (apex) dan bagian yang tebal/dasar (base) yang dengan perbedaan bentuknya itu bisa memindahkan bayangan, dimana nilai 1 prisma itu berarti akan memindahkan bayangan sejauh 1 cm dari objek yang berjarak 1 meter.

Arah tebal atau Base itu secara umum ada 4 yaitu:

  1. BU (Base Up), tebal lensanya ada di atas
  2. BD (Base Down), tebal lensanya ada di bawah
  3. BI (Base In), tebal lensanya ada di dalam atau nasal/hidung
  4. BO (Base Out), tebal lensanya ada di luar/temporal/arah telinga

Untuk kondisi tertentu lensa Prisma tidak diresepkan seperti di atas, melainkan dengan arah derajat, 2 prisma 45 derajat, ini karena posisi phorianya tidak pada sumbu horizontal ataupun vertikal melainkan oblique.

Siapa yang harus pakai Prisma?

Lensa prisma di resepkan pada penderita phoria yaitu orang yang mengalami diplopia atau penglihatan double/ganda dengan kacamatanya baik normal maupun dengan ukuran myopia, hypermetropia dan astigmatnya, jadi prisma bisa diresepkan sekaligus. orang juling atau strabismus untuk yang phoria, tapi kalo udah tropia dan masih kecil juga bisa. Dan kalo julingnya berat serta masih usia anak baiknya di operasi aja, dengan menyeimbangkan otot-otot bola matanya.

Umumnya pemberian prisma melalui beberapa tes, yang mungkin kalo artikelnya dah siap akan saya posting juga, yaitu di bagi sama rata untuk kedua mata, karena umumnya diplopia itu karena dua mata yang melihat, atau jika pasien itu di tutup satu mata dia tidak diplopia atau double dengan base ayng sama untuk arah horizontal dan arah base yang berbeda kalau arah vertikal.

Demikian semoga bermanfaat