Anda kenal dengan penyakit mata yang satu ini?

Glaukoma Dia adalah penyebab kebutaan di Indonesia nomer 2 setelah katarak. Penyakit ini termasuk kelompok penyakit saraf mata yaitu saraf optik yang kronik da progressif dimana resiko utama adalah tingginya tekanan bola mata. Kalo katarak bisa di sembuhkan dengan operasi katarak, namun kalo glaukoma kebutaannya tidak bisa di sembuhkan tapi bisa di cegah dengan mengontrol faktor resikonya.

Apa penyebabnya?

Dalam mata kita ada yang namanya Aquos Humor, cairan kayak jel ini di produksi oleh organ di dalam mata yaitu badan ciliaris. Kemudian cairan yang di hasilkan ini keluar melalui jaring-jaring ke bilik mata depan. Gangguan sistem pembentukan dan pembuangan cairan aquos humor ini dapat menyebabkan tekanan bola mata yang tinggi. Gampangannya satu wadah rapat, di isi terus dan lubang keluarnya tertutup maka wadah itu akan mengeras.

Jenis – jenis Glaukoma 1. Glaukom Primer Sudut Terbuka

Ini biasa terjadi pada usia lanjut, dan disebabkan karena adanya gangguan pada sistem pengeluaran aquos humor sehingga tekanan bola mata meninggi secara perlahan.. Akibatnya saraf optik jadi rusak, perlahan namun pasti karena tidak ada rasa sakit, lama-lama saraf penglihatan rusak dan buta.

2. Glaukoma Primer Sudut Tertutup Akut

Ini yang banyak terjadi di Asia dan Indonesia. Sudut bilik mata depan tertutup secara mendada, jadinya tekanan bola mata menjadi tinggi, dan gejala yang akan terjadi dan bisa dirasakan penderita adalah:

  • tajam penglihatan menurun
  • kayak ada pelangi di sekeliling lampu
  • sakit kepala
  • mual kadang muntah

Karena mendadak maka segera ke dokter jika mengalami hal seperti ini, karena begitu terlambat, maka akan mengakibatkan kebutaan.

3. Glaukoma Primer Sudut Tertutup Kronik

Prinsipnya sama dengan nomer 2 di atasn tetapi sudut bilik mata depan tertutup secara perlahan. jadi pasien juga tidak merasakan gejalanya, dan saraf optik yang rusak yaaaa bersifat perlahan.

4. Glaukoma Sekunder

Glaukoma akibat penyakit lain, atau komplikasi dari:

  • Kecelakaan atau trauma
  • obat yang mengandung steroid ( obat inhaler asma, misalnya)
  • tumor
  • radang mata
  • diabetes yang tak terkontrol

5. Glaukoma Kongenital ( Sejak Lahir)

Terjadi karena sudut bilik mata depan terbentuk tidak normal sejak lahir, dan bisa di liaht tanda-tadanya misal bola matanya lebih besar dari normal, kornea tidak jernih, takut dan keluar air mata jika melihat cahaya. Secara umum ada orang yang mempunyai resiko untuk galukoma yaitu:

  • Umur di atas 40 tahun
  • Keluarga ada riwayat glaukoma
  • Tekanan bola mata tinggi
  • pemakai steroid lama dan terus menerus
  • Myopia atau Hypermetropia tinggi
  • pernah ada trauma ke mata
  • ada diabetes, hypertensi dan migren

Untuk perlu anda secara rutin periksa ke dokter mata untuk test sebagai berikut:

  • Ukur tekanan bola mata dengan alat tonometri kontak atau non kontak
  • Lihat keadaan sudut bilik mata depan, dengan gonioskopi
  • lihat lapang pandang dengan perimetry
  • periksa saraf mata dengan scan Heidelberg Retinal Tomography (HRT) atau OCT

Menangani Galukoma

Periksa rutin ke dokter mata , bagi penderita glaukoma ini harus dilakukan seumur hidup. Sebenarnya sraf mata yang sudah rusak tidak dapat diperbaiki, di sini hanya ingin mengontrol agar tekanan bola matanya pada taraf aman. tindakan yang dilakukan bisa obat tetes, laser, operasi atau kombinasinya di lihat perkasus. Semoga bermanfaat.