Mata KitaAnda pasti merasakan sendiri atau mungkin anda melihat seseorang jika sedang memotret (Kamera yang dulu yaaa, bukan kamera digital), pasti ada salah satu mata yang selalu di gunakan untuk ‘mengintip’ agar objek yang akan di bidik terfokus.

Atau jika anda seang melihat lewat lubang kunci, e e e bukan maksiat lho, nah pasti selalu menggunakan mata yang sama. Walaupun ada juga yang bisa bergantian, namun kebanyakan sama.

Nah fenomena itu di katakan ada mata yang dominan. Sebagai RO anda dalam hal menentukan mata mana yang dominan tentu harus bisa. Hal ini terutama di perlukan jika pasien anda ingin memakai lensa kontak dengan program monovision, yaitu satu mata untuk jauh dan yang lainnya untuk baca yang tentunya di berikan koreksi yang berbeda ari seharusnya. Juga di tempat saya ‘praktek’, selalu menjalankan prosedur ini, yaitu menentukan mata mana yang dominan. Ini juga di gunakan untuk program lasik yang monovision. Untuk mata yagn dominan di koreksi penuh, lainnya di sesuaikan dengan addnya.

Bagaimana prosedurnya?

Jika dengan poroptor, objek di set ke huruf E, kedua mata di buka, kedua tangan pasien di suruh ke depan phoroptor dan membentuk lubang kecil, atau segitiga kecil dengan cara menyilankan jari-jarinya, bisa bayangkan kan, atau dengan kertas yang di lubangi secukupnya.

Instruksi, saat dua mata di buka, posisikan lubang itu atau huruf itu pas di tengah lubang. Dengan posisi tangan tetap , tutup mata kanan dan kiri bergantian, tanyakan pada pasien apakah huruf E tersebut masih bisa terlihat jika di tutuop salah satunya.

Penilaian:

Jika saat satu mata di tutup dan masih bisa melihat Huruf E, maka mata yang di buka itu yang DOMINAN. Namun ada beberapa yang keduanya bisa melihat, jadinya sama atau hampir sama tingkat dominannya.

Jangan terlalu besar lubang yang untuk mengintip, karena kadang akan terlihat oelh semua mata, jadi perkecil sampai kedua mata saat di buka masih melihat.